7 Contoh Sistem Loop Terbuka (Open Loop)
Contoh Sistem Open Loop - Terdapat dua jenis sistem kendali yaitu sistem kendali loop terbuka (open loop) dan sistem kendali loop tertutup (close loop). Hal yang membedakan kedua sistem kendali tersebut adalah adanya feedback (umpan balik) pada sistem loop tertutup.
Sebelumnya kami telah menjelaskan mengenai “8 contoh sistem kendali open loop dan close loop” namun pada materi kali ini kami akan memberikan lebih banyak contoh sistem open loop.
Pengertian Sistem Kendali Open Loop (Loop Terbuka)
Sistem kendali open loop adalah sistem dengan keluaran (outpunya) tidak memberikan pengaruh terhadap aksi kontrol sehingga tidak ada umpan balik (feedback) pada sistem pengontrolannya.
Sistem open loop memiliki kekurangan yaitu tidak adanya umpan balik yang mengatur aksi pengontrolan sehingga keluarannya (outputnya) selalu sama.
Untuk memperkecil kesalahan pada outpunya maka diperlukan kalibrasi dengan cara mengetahui hubungan antara masukan dan keluarannya (outputnya sudah dapat diketahui saat memberikan input).
Diagram Blok Sistem Kendali Loop Terbuka
Pada gambar diagram blok sistem open loop terdapat 4 bagian yatu input, controller, plant dan ouput. Adapun penjelasannya sebagi beriku :
1. Input (Masukan)
Input adalah masukan yang diberikan pada sistem kontrol loop terbuka. Input merupakan nilai yang diinginkan bagi varibel yang dikontrol.
2. Output (Keluaran)
Output adalah keluaran atau hasil dari sistem pengontrolan. Output merupakan nilai yang akan dipertahankan dibagi variabel kontrol. Output ini juga menjadi nilai yang ditunjukkan oleh alat pencatat.
3. Controller (Alat Kontrol)
Controller adalah alat atau rangkaian yang berfungsi untuk mengendalikan beban (plant) pada sistem loop terbuka.
4. Plant (Beban)
Plant adalah objek atau alat yang akan dikontrol oleh controller dan dapat berupa alat mekanis, elektris, pneumatic dan hidraulik.
Contoh Sistem Loop Terbuka (Open Loop)
1. Blender
Dari gambar sistem open loop blender dapat dijelaskan sebagai berikut :
Input : Input pada sistem open loop blender berupa sumber listrik AC yang dihubungkan ke sistem.
Controller : Saklar pengatur kecepatan berfungsi sebagai kontrol atau mengatur On dan kecepatan putaran blender. Di sisi lain juga terdapat saklar Off untuk mengatur Off nya blender.
Plant : Dinamo atau motor listrik berperan sebagai Plant (beban) atau objek yang dikendalikan oleh saklar blender.
Output : On, Off dan kecepatan putaran blender merupakan hasil keluaran (output) dari sistem open loop blender ini.
2. Pompa Air Manual
Dari gambar sistem open loop pompa air manual dapat dijelaskan sebagai berikut :
Input : Input pada sistem open loop pompa air manual berupa sumber listrik AC yang dihubungkan ke pompa air.
Controller : Saklar atau steker berfungsi sebagai kontrol yang mengatur On dan Off nya dinamo pompa air manual.
Plant : Dinamo pompa air berperan sebagai Plant (beban) atau objek yang dikendalikan oleh saklar / steker.
Output : On dan Off-ny dinamo menjadi hasil keluaran (output) dari sistem open loop pada pompa air ini.
3. Pompa Galon Elektrik
Dari gambar sistem open loop pompa galon elektrik dapat dijelaskan sebagai berikut :
Input : Input pada sistem open loop pompa galon elektrik berupa sumber listrik DC yang berasal dari baterai.
Controller : Saklar berfungsi sebagai kontrol yang mengatur On dan Off nya dinamo pompa galon elektrik.
Plant : Dinamo berperan sebagai Plant (beban) atau objek yang dikendalikan oleh saklar pompa galon elektrik
Output : On, Off nya dinamo menjadi hasil keluaran (output) dari sistem open loop pada pompa galon eektrik ini.
4. Pengharum Ruangan Otomatis
Dari gambar sistem open loop pengharum ruangan otomatis dapat dijelaskan sebagai berikut :
Input : Input pada sistem open loop pengharum ruangan otomatis berupa sumber listrik DC yang berasal dari baterai.
Controller : Saklar timer berfungsi sebagai kontrol yang mengatur On dan Off nya pusher (penekan) pengharum ruangan.
Plant : Pusher (penakan) pegarum ruangan berperan sebagai Plant (beban) atau objek yang dikendalikan oleh saklar timer.
Output : Pegharum ruangan yang menyemprot otomatis menjadi hasil keluaran (output) dari sistem open loop ini.
5. Senter
Dari gambar sistem open loop senter dapat dijelaskan sebagai berikut :
Input : Input pada sistem open loop senter berupa sumber listrik DC yang bersumber dari baterai dan terhubung ke sistem.
Controller : Saklar berfungsi sebagai kontrol yang mengatur On dan Off nya lampu DC senter.
Plant : Lampu DC berperan sebagai Plant (beban) atau objek yang dikendalikan oleh saklar pada senter.
Output : On dan Off-nya lampu menjadi hasil keluaran (output) dari sistem open loop pada senter ini.
6. Lampu
Dari gambar sistem open loop lampu dapat dijelaskan sebagai berikut :
Input : Input pada sistem open loop lampu berupa sumber listrik AC yang terhubung dengan sistem.
Controller : Saklar berfungsi sebagai kontrol yang mengatur On dan Off nya lampu.
Plant : Lampu berperan sebagai Plant (beban) atau objek yang dikendalikan oleh saklar.
Output : On dan Off-nya lampu menjadi hasil keluaran (output) dari sistem open loop ini.
7. Mixer
Dari gambar sistem open loop mixer dapat dijelaskan sebagai berikut :
Input : Input pada sistem open loop mixer berupa sumber listrik AC yang dihubungkan ke sistem.
Controller : Selector switch berfungsi sebagai kontrol atau mengatur kecepatan putaran mixer. Di sisi lain juga terdapat saklar push button yang mengontrol On dan Off-nya mixer (Ketika push button ditekan maka mixer On namun ketika dilepas mixer Off).
Plant : Dinamo atau motor listrik berperan sebagai Plant (beban) atau objek yang dikendalikan oleh saklar blender.
Output : On, Off dan kecepatan putaran blender merupakan hasil keluaran (output) dari sistem open loop blender ini.
Baca Juga : Pengertian, Komponen, Kelebihan Kekuranagn Sistem Open Loop dan Close Loop
Jadi itulah penjelasan mengenai contoh sistem loop terbuka (open loop) pada blender, pompa air, mixer, lampu, senter, pompa galon dan pengharum ruangan otomatis. Semoga bisa bermanfaat, terima kasih.
Post a Comment for "7 Contoh Sistem Loop Terbuka (Open Loop)"