13 Komponen Dan Bagian Utama Kubikel Beserta Fungsinya
Komponen Utama Kubikel Beserta Fungsinya - Dalam sistem penyaluran tenaga listrik khusunya di suatu industri, kampus atau bagunan besar lainnya dikenal perlengkapan listrik yang bernama kubikel.
Kubikel sendiri memiliki peranan penting dalam membagi, mengendalikan, menghubungkan dan melindungi tenaga listrik tegangan menengah 20 kV. Ada tiga bagian utama kubikel yaitu Incoming, Metering dan Outgoing yang telah kami bahas pada artikel “Pengertian Fungsi Dan Komponen Kubikel”.
Nah di artikel kali ini kami akan membagikan mengenai bagian-bagian atau komponen utama kubikel tegangan menengh 20 kV beserta fungsinya.
Apa Itu Kubikel?
Kubikel adalah suatu peralatan atau perlengkapan listrik tegangan menengah yang berfungsi sebagai pembagi, pengendali, penghubung dan pelindung tenaga listrik.
Fungsi Kubikel
Berikut ini merupakan fungsi kubikel tegangan menengah 20 kV
- Mengendalikan sirkuit yang dilakukan oleh saklar utama.
- Melindungi sirkuit yang dilakukan oleh fuse/pelebur .
- Membagi sirkuit dilakuan oleh pembagian jurusan/kelompok (busbar).
- Mengukur besaran listrik (Tegangan, arus, daya, frekuensi dll) yang dilakukan oleh alat metering.
Komponen Dan Bagian Utama Kubikel
Berikut ini terdapat 13 macam bagian dan komponen utama kubikel tegangan menengah 20 kV beserta dengan fungsi dan penjelasannya.
1. Busbar
Busbar merupakan komponen yang ada pada kubikel yang berfungsi untuk mengumpulkan daya listrik tegangan 20 kV dan kemudian membaginya ke tempat yang diperlukan.
Busbar berada pada bagian atas kubikel yang terbuat dari tembaga atau aluminium dengan bentuk seperti rel yang pipih dan ada juga yang bulat.
2. Terminal Penghubung (Bus Kopling)
Terminal pengubung merupakan bagian kubikel yang berfungsi untuk menghubungkan bagian-bagian kubikel yang bertegangan satu dengan yang lainnya. Pada suatu kubikel terdapat beberapa terminal penghubung yaitu sebagai berikut.
- Terminal Busbar yang merupakan tempat dudukan busbar.
- Terminal Kabel yang merupakan tempat untuk menghubungkan kabel incoming dan outgoing.
- Terminal PT merupakan tempat menyambung transformator tegangan.
- Terminal CT merupakan tempat menyambung transformator arus.
3. Pemutus Tenaga (PMT)
Pemutus Tenaga adalah suatu alat yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik sesuai dengan ratingnya. Pemutus Tenaga terdiri dari dua bagian yaitu kontak gerak (movingcontact) dan kontak tetap (fixedcontact).
Suatu pemutus tenaga dilengkapi dengan peredam / pemadam busuri api seperti SF6 CB yang merupakan pemutus rangkaian dengan menggunakan meduia gas SF6 sebagai sarana pemadam busur api.
4. Pemisah (PMS)
Pemisah (PMS) atau juga disebut sebagai Disconnecting switch (DS) adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah yang dapat memutus dan menyambung rangkaian dalam kondisi tanpa beban.
Proses buka tutup PMS memiliki interlocking dengan PMT dan earthing switch sehingga terdapat mekanisme yang harus diperhatikan seperti :
- PMS tidak dapat ditutup ketika PMT dalam posisi tertutup.
- Saklar pembumian (Earthing Switch) dapat ditutup hanya ketika PMS dalam keadaan terbuka.
- PMS dapat ditutup hanya ketika PMT dan Earthing Switch terbuka.
5. Earthing Switch
Saklar pentanahan (Earthing Switch) merupakan bagian kubikel yang digunakan jika akan dilakukan pemeliharaan terhadap sistem dengan cara menghilangkan tegangan akibat kapasitansi yaitu dengan menghubungkan saluran yang bertegangan ke bumi.
Pada saat keadaan normal (tidak ada gangguan) maka saklar pentanahan ini dalam posisi terbuka (tidak terhubung). Sebaliknya pada kondisi gangguan seperti aluran transmisi mengalami gangguan hubung singkat maka saklar pentanahan akan ditutup dengan tujuan membebaskan tegangan pada salusan transmisi.
6. Transformator Arus (Current Transformer)
Trafo Arus (CT) adalah suatu peralatan transformator yang diletakkan dalam rangkaian tenaga listrik yang berguna sebagai peralatan ukur yang dihubungkan dengan relay pengaman.
Trafo arus pada kubikel untuk kebutuhan pengukuran (metering) dan proteksi.
a. Trafo arus pengukuran
- Trafo arus pengukuran untuk metering memiliki ketelitian tinggi pada daerah kerja (daerah pengenalnya) 5% – 120% arus nominalnya tergantung dari kelasnya dan tingkat kejenuhan yang relatif rendah dibandingkan trafo arus untuk proteksi.
- Penggunaan trafo arus pengukuran untuk Amperemeter, Watt-meter, VARh-meter, dan cos phi.
b. Trafo arus proteksi
- Trafo arus untuk proteksi, memiliki ketelitian tinggi pada saat terjadi gangguan dimana arus yang mengalir beberapa kali dari arus pengenalnya dan tingkat kejenuhan cukup tinggi.
- Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), relai beban lebih, relai diferensial, relai daya dan relai jarak.
- Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran dan proteksi adalah pada titik saturasinya
- Trafo arus untuk pengukuran dirancang supaya lebih cepat jenuh dibandingkan trafo arus proteksi sehingga konstruksinya mempunyai luas penampang inti yang lebih kecil.
7. Transformator Tegangan (Potensial Transformer)
Transformator Tegangan (PT) berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi atau tegangan menengah menjadi tegangan rendah yang ada pada kubikel dengan maksud untuk kebutuhan pengukuran atau proteksi.
Trafo ini mengubah tegangan menengah hingga menjadi besaran ukur sesuai dengan tegangan alat-alat pengukuran dan proteksi. Transformator ini terhubung dengan tegangan 20 kv melalui perantara fuse.
8. Fuse (Sekering)
Pada sebuah kubikel dilengkapi sekering tegangan menengah yang biasa disebut dengan solefuse. Solefuse ini digunakan untuk melindungi trafo tegangan dari gangguan. Rating tegangan dari fuse ini berkisar 34 kV dan mampu bekerja pada arus 31.5 kA.
9. Over Current Relay (OCR)
Over Current Relay atau Rele Arus Lebih merupakan alat proteksi yang akan memutuskan aliran listrik ketika terjadi kenaikan arus yang melebihi batas nilai yang diizinkan.
10. Heater (Pemanas)
Heater merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan ruang terminal kabel sehingga kelembabannya dapat terjaga. Heater dioperasikan pada tegangan 220 volt yang didapat dari transformator distribusi.
Heater selalu beroperasi baik dalam kondisi normal maupun saat terhubung ke bumi. Hal tersebut untuk mencegah komponen kubikel berkarat akibat kelembaban yang tidak terjaga.
11. Mekanik Kubikel
Mekanik kubikel berfungsi untuk menggerakkan dan merubah posisi (membuka menutup) kontak LBS PMT dan PMS maupun pemisah hubung tanah.
Mekanik Kubikel dibuatsedemikian rupa sehingga pada waktu membuka dan menutup kontakpemutus berlangsung dengan cepat
12. Lampu Indikator
Lampu indikator pada kubikel berfungsi sebagai penanda tegangan 20 kV pada sisi kabel. Lampu indikator menyala dikarenakan adanya arus kapasitif yang dihasilkan oleh kapasitor pembagi tegangan.
13. Handle Kubikel
Handle kubikel berfungsi untuk menggerakkan mekanik kubikel, yaitu membuka atau menutup posisi kontak hubung : PMT, PMS, LBS, Pemisah tanah (grounding) atau pengisian pegas untuk energi membuka/menutup kontak hubung pada satu kubikel.
Baca Juga : Cara Pengoperasian Kubikel Bagian Incoming Outgoing Maintenance
Jadi itulah penjelasan mengenai pengertian kubikel, fungsi kubikel, bagian-bagian utama kubikel beserta fungsiny, komponen utama kubikel 20 kV beserta fungsinya. Semoga bermanfaat, terima kasih.
Referensi : armanbacktrak5
Post a Comment for "13 Komponen Dan Bagian Utama Kubikel Beserta Fungsinya"