Cara Mengatasi Under Voltage Dan Over Voltage
Dua diantara gangguan kelistrikan yang sering terjadi pada sistem adalah gangguan tegangan rendah (under voltage) dan gangguan tegangan lebih (over voltage).
Kedua gangguan listrik tersebut disebabkan oleh perubahan tegangan yang melewati batas minimum atau maksimum dari tegangan yang diperbolehkan.
Nah di artikel kali ini kami akan membahas mengenai pengertian, penyebab terjadinya, dampak yang ditimbulkan dan cara mengatasi gangguan under voltage (tegangan rendah) dan tegangan lebih (over voltage).
Under Voltage (Tegangan Rendah)
Pengertian Under Voltage (Tegangan Rendah)
Under voltage atau tegangan rendah merupakan salah satu gangguan kelistrikan yang terjadi ketika niliai tegangan listrik menjadi rendah atau nilai tegangannya di bawah nilai tegangan nominal yang diizinkan.
Berdasarkan SPLN bahwa batas toleransi tegangan pelayanan (-10% ) dari tegangan nominal. Perlu kalian ketahui bahwa tegangan nominal di Indonesia adalah 220 volt. Berdasarkan keterangan tersebut maka nilai minimum tegangan pelayanan ke pelanggan adalah 198 volt.
Penyebab Under Voltage (Tegangan Rendah)
Gangguan kelistrikan under voltage disebabkan oleh beberapa hal. Berikut ini merupakan penyebab terjadinya under voltage atau tegangan rendah :
1. Pengawatan Sistem Yang Kurang Baik
Pengawatan / pengkabelan pada sistem saluran distribusi harus terpasang dengan baik jika tidak akan menimbulkan beberapa gangguan kelistrikan salah satunya adalah under voltage.
2. Beban Lebih (Overload)
Pemasangan suatu gardu distribusi harus direncanakan dan dihitung total daya pelanggan yang akan dilayaninya. Daya total ke pelanggan tidak boleh lebih besar dari kapasitas transformator daya yang ada pada gardu distribusi.
Jika hal tersebut terjadi maka akan menimbulkan beban lebih (overload) dan tegangan pada pada ujung saluran yang menuju ke pelanggan akan mengalami penuruan.
3. Jatuh Tegangan (Voltage Drop)
Jatuh tegangan merupakan salah satu gangguan yang menyebabkan terjadinya under voltage. Jatuh tegangan adalah terjadinya penurunan tegangan saat proses penyaluran listrik dari sumber (gardu distribusi) menuju ke beban (pelanggan).
Jatuh tegangan ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah panjang penghantar, besar arus listrik, tahanan jenis (rho) penghantar dan luas penampang penghantar.
Baca Juga : Perbedaan Under Voltage (Tegangan Rendah) Dengan Voltage Drop (Jatuh Tegangan)
Dampak Yang Ditimbulkan Under Voltage (Tegangan Rendah)
Under voltage merupakan gangguan kelistrikan yang dapat menimbulkan dampak bagi beban. Ketika suatu peralatan elektronik menggunakan sumber listrik dengan tegangan rendah maka tidak akan bekerja optimal
Contohnya lampu akan menyala dengan redup, kipas angin akan berputar lambat, setrika listrik tidak cukup panas dll.
Selain itu, umur dari peralatan listrik yang menggunakan sumber tegangan rendah akan berkurang sehingga membuatnya cepat mengalami kerusakan.
Cara Mengatasi Under Voltage (Tegangan Rendah)
Gangguan under voltage dapat diatasi dengan menggunakan relay proteksi tegangan rendah (Under Voltage Protection Relay).. Relay ini bekerja dengan cara mengkur nilai tegangan setiap saat.
Jika tegangan yang diukukurnya mengalami penurunan di bawah nilai minimum maka relay akan memutuskan aliran listrik yang menuju ke beban. Jika tegangan sudah normal maka relay akan menghubungkan kembali aliran listrik yang menuju ke beban.
Over Voltage (Tegangan Lebih)
Pengertian Over Voltage (Tegangan Lebih)
Over voltage atau tegangan lebih merupakan suatu gangguan kelistrikan yang terjadi ketika nilai tegangannya melebihi nilai tegangan nominal yang diizinkan. Berdasarkan SPLN bahwa batas toleransi tegangan pelayanan (+5% ) dari tegangan nominal.
Telah diketahui bahwa tegangan nominal di Indonesia adalah 220 volt. Berdasarkan hal tersebut maka nilai maksimum tegangan pelayanan ke pelanggan adalah 231 volt.
Penyebab Over Voltage (Tegangan Lebih)
Gangguan over voltage atau tegangan lebih disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal penyebab terjadinya gangguan over voltage berarti gangguan tersebut berasal dari sistem itu sendiri.
Contohnya terjadinya perubahan beban yang mendadak, pelepasan beban yang besar, operasi pelepasan pemutus tenaga yang mendadak akibat hubungan singkat pada jaringan dan kegagalan isolasi.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal penyebab terjadinya gangguan over voltage berarti gangguan tersebut berasal dari luar lingkungan sistem, mislanya akibat sambaran petir.
Suatu sistem kelistrikan misalnya pada gardu distribusi harus memiliki Lighting Arrester (LA) dan sistem pentanahan yang baik agar dapat mengatasi gangguan yang disebabkan oleh sambaran petir.
Jika tidak maka tegangan dan arus pada sistem akan meningkat dan dapat menyebabkan kerusakan.
Dampak Yang Ditimbulkan Over Voltage (Tegangan Lebih)
Suatu peralatan listrik baik pada sistem ataupun pada beban memiliki batas tegangan kerjanya masing-masing. Ketika terjadi tegangan lebih maka peralatan listrik yang terhubung dengannya dapat mengalami kerusakan.
Cara Mengatasi Over Voltage (Tegangan Lebih)
Gangguan over voltage dapat diatasi dengan menggunakan relay proteksi tegangan lebih (Over Voltage Protection Relay). Relay ini bekerja dengan cara mengkur nilai tegangan sitem secara real time (setiap saat).
Jika tegangan yang diukukur mengalami kenaikan melebihi batas maksimum maka relay tersebut akan memutuskan aliran listrik yang menuju ke beban. Jika tegangan sudah normal maka relay akan menghubungkan kembali aliran listrik yang menuju ke beban.
Baca Juga : 8 Jenis Gangguan Listrik Beserta Alat Proteksinya
Jadi itulah penjelasan mengenai pengertian, penyebab terjadinya, dampak yang ditimbulkan dan cara mengatasi gangguan under voltage (tegangan rendah) dan tegangan lebih (over voltage).
Semoga materi yang telah kami bagikan dapat bermanfaat bagi kalian, terima kasih.
Post a Comment for "Cara Mengatasi Under Voltage Dan Over Voltage"