Menghitung Batasan kVARh Agar Tidak Kena Denda PLN
Di dalam artikel ini kami akan membahas mengenai cara menghitung batasan nilai kVARh agar tidak kena denda PLN, tarif kVARh PLN, kepanjangan kVARh, cara mengurangi kVARh, dan alasan kenapa ada biaya denda kVARh.
PLN sebagai penyedia listrik terbesar di Indonesia telah menetapkan biaya atau tarif denda kepada pelanggan yang menggunakan daya reaktif atau kVAR yang berlebihan.
Hal tersebut dilakukan sebagai biaya kompensasi kerugian yang dialami PLN akibat pelanggan yang menggunakan kVAR yang berlebihan.
Pertanyaannya adalah kenapa PLN mengenakan biaya denda terhadap daya reaktif kVAR padalah yang membuat PLN rugi adalah faktor daya? Hal tersebut tentu ada hubungannya.
Hubungan Daya Reaktif kVAR Terhadap Faktor Daya
Perhatikan gambar segitiga daya. Terlihat pada gambar bahwa terdapat cos θ yang merupakan faktor daya yang nilainya adalah cosinus θ (nilai faktor daya = cos θ). Nilai faktor daya (cos θ) yang dimulai pada angka 1 – 0.
Dari gambar juga dapat terlihat bahwa semakin besar daya reaktif maka semakin besar pula sudut θ yang terbentuk.. Sehingga semakin besar sudut akibat besarnya daya reaktif menyebabkan faktor dayanya mengecil (jelek).
Kesimpulan dari hubungan daya reaktif kVAR dengan faktor daya adalah “nilai daya reaktif kVAR berbanding terbalik dengan faktor daya”.
Sehingga semakin besar pemakain daya reaktif pelanggan membuat faktor dayanya menurun dan hal tersebut yang membuat PLN merugi.
Cara Menghitung Kelebihan kVAR
Contoh kasus : Suatu pelanggan PLN dengan 2 kW. Ketika beban penuh maka arus listrik pada pelanggan tersebut sebesar 11 A. Pelanggan tersebut menggunakan beban induktif dan menyebabkan pemakaian kVAR berlebih. Berpakah kelebebihan kVAR dan biaya denda pelanggan tersebut?
Jawaban :
Bagian A Hitung Pemakaian Pelanggan
- Langkah 1 Hitung Daya Semu (S)
Rumus daya demu (S) = V x I
S = V x I
= 220 x 11
= 2420 VA = 2,42 kVA
- Langkah 2 Hitung Daya Reaktifnya (Q)
Berdasarkan segitiga daya maka S = √( P2 + Q2 ) sehingga Q = √( S2 - P2 )
Q = √( S2 - P2 )
= √( 24202
- 20002 ) (catatan : nilai kilo watt dibuah ke watt)
= 1362 VAR = 1,362 kVAR
- Langkah 3 Hitung total pemakaian kVAR dalam sebulan (kVARh)
Catatan : Kepanjangan kVARh adalah (kilo-volt-ampere-reaktif-hour) yang menunjukkan pemakaian daya reaktif selama sebulan.
= 1,362 kVAR x 8 Jam x 30 Hari
= 326,88 kVARh
Bagian B hitung skenario batas penggunaan kVAR minimum agar Tidak Kena Denda PLN (cos θ = 0,85)
- Langkah 1 hitung arus (I)dengan cos θ = 0,85
P = V x I x cos θ
I = P / (V x cos θ)
= 2000 / (220 x 0,85)
= 2000 / 187
= 10,69 A
- Langkah 2 Hitung Daya Semu (S)
S = V x I
= 220 x 10,69
= 2285,8
- Langkah 3 hitung daya reaktifnya (Q)
Q = √( S2 - P2)
= √( 2285,82
- 20002)
= 1,105 kVAR
- Langkah 4 Hitung total pemakaian kVAR dalam sebulan (kVARh)
= 1,105 kVAR x 8 Jam x 30 Hari
= 265,2 kVARh
Bagian 3 Kelebihan Daya Reaktif Pelanggan Adalah
= kVARh Pelanggan – kVARh Minimum Aman Kena Denda
= 326,88 - 265,2
= 61,68 kVARh
Sehingga kelebihan daya reaktif selama pemakaian sebulan (kVARh) adalah 61,68.
Perhitungan Biaya Atau Tarif Denda kVARh
Biaya denda pelanggan tersebut akibat kelebihan daya reaktif selama pemakaian sebulan adalah nilai kVARh x biaya per kVARh yang ditetapkan PLN.
Berdasarkan penetapan penyesuaian tarif tenaga listrik (tarif adjustment) periode Januari – Maret 2021 pelanggan dengan batas daya (S) 3.500VA s.d.5.500VA dikenakan tarif sebesar Rp 1.444,70 per kVARh.
Kenapa digunakan batas daya (S) 3.500VA s.d.5.500VA ? Karena dari perhitungan diatas didapatkan (S) = 2420 VA yang hanya sesuai dengan golongan batas daya 3.500VA s.d.5.500VA.
Biaya Denda = kVARh x biaya per kVARh
= 61,68 x Rp 1.444,70
= Rp 89100,09
Solusi Agar Tidak Kena Denda kVARh
Cara agar kalian tidak kena denda akibat kVARh adalah dengan mengurangi pemakaian kVARh hingga batas aman dari denda yang ditetapkan PLN.
Nah pertanyaannya “Bagaiaman cara agar dapat mengurangi kVARh?”. Jawabannya adalah dengan memperbaiki faktor daya. Faktor daya dapat diperbaiki dengan penambahan kapasitor.
Ada dua jenis kapasitor, yaitu kapasitor dengan nilai tetap (Fix Capacitor) dana ada juga kapasitor dengan nilai yang bisa diatur (Variable Capasitor).
Baca Juga : 6 Kerugian Akibat Rendahnya Faktor Daya
Jadi itulah materi tentang cara menghitung batasan nilai kVARh agar tidak kena denda PLN, tarif kVARh PLN, kepanjangan kVARh, cara mengurangi kVARh, dan alasan kenapa ada biaya denda kVARh. Semoga bermanfaat.
Referensi : Direktorilistrik esdm
Post a Comment for "Menghitung Batasan kVARh Agar Tidak Kena Denda PLN"