Sistem Proteksi Pada Motor Listrik Atau Motor Induksi
Di dalam artikel ini kami akan membahas mengenai sistem proteksi motor listrik, sistem proteksi motor induksi 3 phasa, jenis relay proteksi pada motor listrik, gangguan yang terjadi pada motor listrik dan prinsip kerja MPCB sebagai proteksi motor listrik.
Sistem Proteksi Pada Motor Listrik
Pada suatu industri terdapat berbagai macam peralatan listrik yang digunakan sebagai alat operasional. Salah satu alat atau komponen listrik tersebut adalah motor listrik yang digunakan sebagai penggerak.
Motor listrik sangat penting dalam sebuah industri sebab memiliki beragam fungsi. Beberapa peran penting motor listrik adalah digunakan pada alat Milling, Conveyor, Blender dll.
Begitu pentingnya motor listrik membuat alat ini harus diperhatikan dari segi fungsi dan keamanannya.
Suatu industri bisa saja berhenti beroperasi jika salah satu peralatannya rusak dan tidak menutup kemungkinan yang rusak adalah bagian motor listriknya.
Oleh karena itu dalam suatu sistem peralatan khususnya bagian motor listrik perlu ditambahkan suatu sistem proteksi. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi motor dan peralatan listrik dari kerusakan ketika terjadi gangguan.
Beberapa gangguan yang biasa terjadi adalah gangguan hubung singkat (short circuit), beban lebih (overload), kebocoran arus, temperatur berlebih dan unbalanced (ketidakseimbangan fasa).
Komponen Proteksi Motor Listrik
Berikut ini merupakan komponen proteksi pada sebuah motor listrik beserta dengan gangguan yang diatasinya.
1. CB (Circuit Breaker)
Circuit Breaker atau biasa disebut sebagai CB merupakan suatu pengaman sistem kelistrikan yang juga dapat diguanakn pada motor listrik. CB berfungsi untuk memutus aliran listrik ketika terjadi hubung singkat atau beban lebih.
Sehingga ketika dalam sistem kelistrikan motor listrik terjadi beban lebih atau hubung singkat maka CB mendeteksi dan setelah itu memutuskan aliran listrik dari sumber menuju ke motor listrik.
Contoh CB yang digunakan pada sistem kontrol dan rangkaian motor listrik adalah MCB (Miniature Circuit Breaker) 1 fasa dan atau 3 fasa.
2. Fuse (Sekering)
Fuse atau sekering merupakan sebuah alat pengaman (proteksi) arus lebih yang biasa digunakan untuk sistem kelistrikan termasuk kelistrikan motor listrik.
Fungsinya sama saja dengan CB yang akan memutuskan aliaran listrik ketika terjadi arus lebih akibat hubung singkat. Namun yang membedakannya dengan CB adalah fuse biasanya hanya berfungsi sekali saja ketika telah bekerja.
Seperti sebuah fuse yang memtuskan kawat di dalamnya ketika terjadi gangguan. Namun ketika gangguan telah hilang maka fuse tidak dapat digunakan kembali sebab kawat di dalamnya telah terputus.
Catatan : Sebenarnya ada beberapa jenis fuse seperti fuse kawat, tabung kaca dll.
3. Overload
Suatu alat yang berfungsi untuk melindungi motor ketika terjadi arus lebih atau beban lebih adalah TOR (Thermal Overload Relay).
Prinsip kerja dari TOR adalah ketika motor yang dilindunginya bekerja lebih maka terjadi overload (beban lebih). Nah di saat beban lebih maka arus yang mengalir yang melewati TOR akan meningkat.
Ketika arus listrik yang melewati TOR meningkat melebihi batas yang telah di setting di TOR maka TOR akan berfungsi memtuskan aliran listrik yang menuju ke motor.
Baca Juga : Fungsi dan Prinsip Kerja Lengkap TOR
4. Grounding
Grounding atau biasa disebut sebagai pembumian adalah suatu sistem untuk melindungi peralatan dan penggunanya dari kebocoran arus.
Jadi ketika terjadi kebocoran arus yang mungkin disebabkan oleh kabel yang terkelupas di dalam sebuah motor maka arus listrik bisa mengalir ke seluruh bagian motor.
Nah disaat itu terjadi maka motor listrik bisa rusak dan manusia / hewan yang menyentuh motor tersebut bisa kesetrum.
Oleh karena itu dengan adanya sistem grounding maka kebocoran arus tersebut akan dialirkan ke sistem grounding dan diteruskan ke tanah (pembumian).
5. MPCB (Motor Protection Circuit Breaker)
CB khusus untuk motor listrik disebut sebagai MPCB (Motor Protection Circuit Breaker) atau dalam bahasa Indonesia adalah Pengaman Pemutus Rangkaian Motor.
CB dan fuse yang kami bahas pada poin 1 dan 2 di atas merupakan alat proteksi yang biasa dan umum digunakan seperti MCB dan fuse lebur.
Namun untuk MPCB ini memiliki fungsi tersendiri dalam melindungi motor listrik dari arus lebih, beban lebih dan ada juga yang memiliki fitur proteksi tegangan rendah.
Di dalam sebuah MPCB terdapat dua jenis relay yang memiliki fungsi proteksi yang berbeda.
a. Jenis relay pertama adalah relay thermis yang berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ketika terjadi beban lebih pada motor.
b. Sedangkan jenis relay kedua adalah relay magnet yang berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ketika terjadi hubung singkat pada motor.
Berikut ini merupakan visual isi dari MPCB beserta dengan prinsip kerjanya ketika terjadi hubung singkat.
Prinsip kerja MPCB adalah ketika terjadi gangguan berupa hubung singkat maka arus listrik yang mengalir ke kumparan (c) akan sangat besar. Hal tersebut membuat penguatan magnet di kumparan (c) juga semakin besar sehingga membuatnya menekan kontak normally closed (NC₁).
Ketika hal tersebut terjadi maka kumparan dari relay tegangan (M) terputus dan kehilangan penguatannya. Hal tersebut membuat pegas (e) tidak mendapat tarikan lagi dari magnet (M) sehingga pegas (e) akan menarik palang (d) ke atas.
Selanjutnya pegas (f) juga bekerja menarik palang (a) ke kiri sambil memutuskan kontak-kontak (NC₁). Hal tersebut membuat hubungan ke motor listrik terputus.
Jadi itulah penjelasan mengenai sistem proteksi motor listrik, sistem proteksi motor induksi 3 phasa, jenis relay proteksi pada motor listrik, gangguan yang terjadi pada motor listrik, prinsip kerja MPCB.
Semoga apa yang telah kami bagikan dapat bermanfaat bagi kalian semua, terima kasih.
Post a Comment for "Sistem Proteksi Pada Motor Listrik Atau Motor Induksi"