Inilah 14 Komponen Untuk Instalasi Listrik
Komponen Instalasi Listrik - Instalasi listrik adalah suatu kegiatan berupa pemasangan komponen-komponen listrik dari sumber listrik menuju ke beban (barang elektronik). Suatu pekerjaan instalasi harus dilakukan oleh teknisi listrik (instalatir) yang terampil dan ahli. Hal tersebut demi menjamin keamanan intalasi yang terpasang pada suatu bangunan.
Selain itu, para teknisi listrik harus
menggunakan APD listrik (alat pelindung diri) sealama
proses pemasangan instalasi. Hal tersebut demi menghindarkan para pekerja dari
resiko bahaya dan meminimalisisr bahaya yang ditimbulkan.
Instalasi yang baik diperlukan untuk
memberikan keamanan kelistrikan pada suatu bangunan. Salah satu hal yang
mendukung kemanan instalasi listrik adalah penggunaan komponen-komponen atau
peralatan listrik yang sesuai standar.
Di Indonesia sendiri, setiap peralatan
listrik yang lolos uji dan aman digunakan telah diberi logo SNI (Standar
Nasioanl Indonesia) atau logo LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan). Adanya logo
tersebut memberikan jaminan bahwa komponen yang digunakan aman untuk instalasi
listrik
Komponen Instalasi Listrik
Berbicara tentang komponen instalasi listrik, ternyata ada banyak komponen-komponen yang digunakan. Mulai dari komponen pengaman, penyaluran listrik dan komponen utama lainnya.
Apa saja yang ada di dalam komponen instalasi listrik, jawabannya adalah ada berbagai macam komponen seperti kwh meter, panel listrik, MCB, ELCB, kabel penghantar, isolasi, lasdop pipa instalasi, kotak hubung, elbow, saklar, fitting, stop kontak dan lampu.
1. KWH Meter
KWH meter merupakan APP (Alat Pengukur dan
Pembatas) yang mecatat pemakaian energi listrik pelanggan. Setiap KWH meter
yang terpasang memiliki batasan daya yang ditetapkan oleh PLN.
Untuk mendapatkan KWH meter ini maka harus
mengajukan permohonan pemasangan listrik ke PLN sebagai penyedia listrik
negara. Masing-masing batasan daya memiliki tarif nya sendiri.
2. Panel Listrik / PHB
PHB (Panel Hubung Bagi) atau lebih dikenal dengan panel listrik merupakan suatu tempat / wadah komponen-komponen listrik ditempatkan. PHB ini juga tempat controlling manual suatu instalasi.
PHB berfungsi menerima sumber listrik dari
PLN dan kemudian didistribusikan ke komponen listrik lainnya. Di dalam PHB
memuat komponen pengaman listrik seperti MCB, ELCB, sekering dan komponen
lainnya.
3. MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) merupakan
komponen yang berfungsi sebagai alat proteksi (pengaman) pada suatu instalasi
listrik. Alat ini akan bekerja memutuskan aliran listrik apabila terjadi hubung
singkat (korsleting listrik) atau beban lebih (overload).
Peralatan proteksi seperti MCB ini harus
ada pada setiap instalasi demi melindungi komponen listrik lainnya apabila
terjadi gangguan. Alat ini sangat peka terhadap kenaikan arus yang melebihi
batas nominalnya.
4. ELCB
ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
merupakan komponen lsitrik yang berfungsi sebagai alat proteksi (pengaman) pada
suatu instalasi listrik. ELCB memiliki fungsi yang sama dengan MCB, hanya saja
ELCB memilki keunggulan lain, yaitu sebagai pengaman arus bocor.
Sehingga apabila ada makhluk hidup
(manusia / hewan) yang kesetrum maka menimbulkan arus bocor. Arus bocor
tersebut akan mengirimkan sinyal ke ELCB dan membuatnya memutuskan aliran
listrik sehingga memberikan keamanan kepada makhluk yang kesetrum tadi.
Kalian bisa menggunakan MCB atau ELCB
sebagai alat proteksi instalasi listrik. Tidak jadi masalah apabila kalian
memilih menggunakan MCB untuk proteksi karena sudah cukup memberi jaminan
proteksi kepada peralatan listrik lainnya.
Baca Juga : MCB VS ELCB Mana Yang Lebih Baik?
5. Kabel Penghantar
Kabel listrik merupakan komponen
isntalasi listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik dari sumber
menuju beban. Ada banyak jenis kabel yang tersedia dipasaran namun
yang paling umum digunakan untuk instalasi listrik adalah kabel NYA, NYAF dan
NYM.
Selalu ingat memilih kabel yang sesuai
standar dan sesuaikanlah ukuran luas penampang kabel dengan KHA-nya. KHA (Kapasitas Hantar Arus) merupakan nilai
arus listrik yang boleh dilalui suatu kabel.
Misalnya saja ketika total arus yang
digunakan nantinya adalah 26 ampere maka gunakan kabel yang berpenampang 2,5
mm2. Untuk lebih jelasnya bisa kalian cari “Tabel KHA Kabel Listrik”.
6. Isolasi
Isolasi listrik merupakan suatu komponen
instalasi listrik yang berfungsi untuk membungkus sambungan / percabangan
kabel. Dalam melakukan isolasi terdapat teknik yang bisa diaplikasikan seperti
arah gulungan isolasi tidak searah dengan arah puntiran kawat kabel. Selain
itu, teknik gulungan isolasi dimulai dari pangkal menuju ujung kawat kabel.
7. Lasdop
Lasdop merupakan komponen instalasi
listrik yang berfungsi sebagai penutup sambungan / percabangan kabel. Suatu
sambungan atau percabangan kabel harus ditutupi oleh bahan isolasi seperti
lasdop atau isolasi listrik. Penggunaan lasdop dengan isolasi listrik akan
membuat sambungan / percabangan kabel lebih baik.
8. Pipa Instalasi
Pipa instalasi merupakan komponen
instalasi listrik yang berfungsi sebagai pelindung kabel sekaligus jalur
lewatnya kabel di bawah tanah, tembok dan plafon bagunan. Pemasangan pipa boleh
di luar tembok atau di dalam tembok namun untuk menambah nilai estetikanya
pasang di dalam tembok.
Ada tiga macam pipa yang biasa digunakan
untuk instalasi listrik, yaitu pipa besi / baja (untuk di dalam tanah), pipa
pvc (untuk di tembok) dan pipa fleksibel (untuk di plafon / atap).
9. Kotak Sambung (Junction Box)
Kotak sambung merupakan komponen instalasi
listrik yang berfungsi sebagai tempat penyambungan atau percabangan kabel.
Komponen ini juga yang menyambungkan anatara satu pipa dengan pipa lainnya.
Ada beberapa jenis kotak sambungan,
diantaranya kotak sambung cabang dua (I dus), cabang tiga (T dus) dan cabang
empat (k dus).
10. Elbow
Elbow merupakan komponen bantu untuk pipa
instalasi untuk jalur benggkok pipa. Elbow ini dibutuhkan untuk menyambungkan 2
pipa dengan arah yang berbeda. Dengan adanya elbow maka jalur pipa dapat
dibengkokkan.
11. Saklar
Saklar merupakan komponen instalasi
listrik yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran listrik yang menuju
ke beban. Saklar ini lah yang bertanggung jawab atas on / off nya suatu barang
elektronik.
Dalam instalasi dikenal banyak jenis
saklar seperti saklar tunggal, seri, tukar, silang, tekan, impuls, staircase
dan masih banyak saklar lainnya. Masing-masing saklar tersebut memiliki
peruntukkannya (fungsinya) sendiri sehingga harus disesuaikan dengan fungsinya.
12. Fitting
Fitiing merupakan komponen instalasi listrik
yang berfungsi sebagai tempat lampu terpasang. Fitting ini memiliki banyak
jenis dan bentuknya namun yang paling umum hanya dibagi tiga jenis, yaitu
Fitting duduk, fitting gantung dan ftiing kedap air.
13. Kotak Kontak / Stop Kontak
Kotak kontak atau lebih dikenal sebagai
stop kontak merupakan peralatan listrik yang menghubungkan sumber listrik PLN
ke beban (peralatan listrik / barang elektronika). Berdasarkan jumlah phasanya
stop kotak dibagi menjadi stop kontak 1 phasa dan stop kotak 3 phasa. Barang
elektronika pada umumnya menggunakan listrik 1 phasa saja.
14. Beban Listrik
Beban merupakan barang elektronik yang
menggunakan energi listrik sebagai sumber dayanya. Contoh beban yang ada pada
instalasi listrik adalah lampu, tv, ac, kulkas dan barang elektronik lainnya.
Penggunaan daya pada beban (barang
elektronika) tidak boleh melebihi dari batas daya KWH meter sebab hal tersebut
akan meningkatkan arus listrik melebihi batas MCB. Ketika hal tersebut terjadi
maka MCB akan trip dan memutuskan aliran lsitrik.
Baca Juga : Alat Yang Digunakan Untuk Instalasi Listrik
Jadi itulah komponen dan peralatan instalasi listrik. Semoga apa yang telah kami bagikan
dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kalian mengenai instalasi listrik.
Sekian dan terima kasih.
Post a Comment for "Inilah 14 Komponen Untuk Instalasi Listrik"