Konduktor : Pengertian, Syarat, Karakteristik dan 15 Contohnya
Konduktor - Salah satu sifat bahan listrik adalah konduktor. Konduktor adalah sifat bahan yang mampu menghantar panas atau arus listrik dengan baik. Ada banyak macam dan jenis bahan yang memiliki sifat konduktor, diantaranya adalah besi dan tembaga.
Sesuai dengan sifatnya bahan konduktor sering digunakan sebagai kawat penghantar listrik, seperti pada jaringan distribusi listrik, rangkaian elektronika, jaringan telekomunikasi dll.
Pengertian Konduktor
Apa yang dimaksud konduktor? Konduktor adalah sifat suatu bahan yang sangat baik dalam menghantarkan listrik. selain itu, benda yang dapat menghantar panas dengan baik disebut konduktor.
Satu hal yang membuat suatu bahan dapat menghantarkan listrik adalah adanya elektron bebas yang dikandungnya. Elektron bebas adalah suatu elektron diluar ikatan elektron valensi yang mampu bergerak bebas dan menghantarkan listrik.
Di dalam sebuah bahan konduktor, terdapat banyak sekali elektron bebas yang berfungsi dalam menghantarkan listrik. Semakin banyak elektron bebas yang ada dalam sebuah bahan maka kemampuannya dalam menghantarkan listrik juga semakin baik.
Syarat Syarat Bahan Konduktor
Syarat benda atau bahan disebut sebagai konduktor adalah memiliki konduktivitas bagus, memiliki kekuatan mekanis, koefisien muai yang kecil, elastisitas yang besar dan memiliki daya termoelektrik. Berikut penjelasan syarat-syarat konduktor.
1. Memiliki Konduktivitas yang bagus
Konduktivitas adalah ukuran atau kemampuan suatu bahan dalam menghantarkan listrik. suatu bahan dikatakan konduktor apabila konduktivitas-nya (kemampuan hantar listriknya) baik. Salah satu hal yang membuat konduktivitas suatu bahan tinggi adalah nilai hambatan jenisnya yang kecil.
Semakin kecil nilai hambatan jenis suatu bahan maka konduktivitasnya juga semakin tinggi sehingga membuat daya hantar listriknya semakin baik.
2. Mempunyai kekuatan mekanis (kekuatan tarik yang cukup tinggi)
Suatu bahan dikatakan konduktor apabila memenuhi syarat kekuatan mekanis yang tinggi. Kekuatan mekanis yang dimaksud adalah kekuatan tarik partikel penyusun bahan yang tinggi sehingga membuat partikelnya tersusun rapat.
Ketika suatu bahan didekatkan pada sumber listrik / panas maka akan terjadi getaran pada bahan konduktor. Listrik atau panas akan mengalir melalui getaran bahan tersebut. Partikel penyusun bahan konduktor yang rapat tidak akan berhamburan ketika terjadi getaran yang dimaksud.
3. Mempunya koefisien muai yang kecil
Suatu bahan dikatakan konduktor apabila memenuhi syarat koefisien muai-nya kecil. Koefisien muai pada suatu bahan mempengaruhi perubahan bentuk dan ukuran suatu benda ketika mengalami kenaikan suhu.
Semakin besar koefisen muai suatu bahan maka perubahannya akan semakin besar juga terhadap kenaikan suhu. Konduktor harus memiliki koefisein muai yang kecil sebab benda ini digunakan untuk menghantarkan listrik / panas.
Dengan koefisien muai yang kecil membaut konduktor masih bisa mempertahankan bentuknya meskipun pada suhu tinggi tertentu.
4. Memiliki modulus kenyal atau elastisitas yang besar
Suatu bahan dikatakan konduktor apabila memenuhi syarat modulus kenyal / elastisitas yang tinggi. Suatu bahan konduktor dengan modulus elstisitas yang tinggi tidak rentan mengalami kerusakan saat dialiri tegangan tinggi.
5. Daya termoelektrik yang berbeda antar bahan
Daya termoelektrik yang berbeda antar bahan merupakan syarat suatu bahan dikatakan konduktor. Setiap bahan memiliki daya termoelektrik-nya masing-masing. Adanya perubahan temperatur pada rangkaian listrik membuat daya termoelektrik suatu bahan mengalami perubahan.
Sehingga apabila beberapa bahan konduktor dipasang pada satu rangkaian listrik yang sama maka kemampuan konduktivitasnya juga berbeda apalagi ditambah perubahan suhu. Oleh karena itu harus diketahui perbedaan daya termoelektrik setiap bahan.
Karakteristik Bahan Konduktor
Suatu bahan konduktor memiliki karakteristik listrik dan karakteristik mekanais, berikut ini penjelasannya.
Karakteristik Listrik
menunjukkan kemampuan suatu bahan konduktor dalam mengghantarkan arus listrik.
Karakteristik Mekanis
menunjukkan kemampuan fisik suatu bahan konduktor dalam hal daya tariknya.
Contoh Bahan Konduktor
Konduktor dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan wujudnya, yaitu konduktor padat, cair dan gas. Berikut ini merupakan jenis dan contoh konduktoe
Contoh Bahan Konduktor Padat
Bahan konduktor padat merupakan suatu bahan yang sukar berubah bentuk dan memiliki sifat baik dalam menghantarkan listrik. contoh konduktor padat adalah tembaga, perak, aluminium, kuningan, perunggu, besi, emas platinum dan seng.
1. Tembaga
Tembaga termasuk memiliki tahanan rendah, daya hantar listrik 57 m/Ohm.mm2 pada suhu 20 oC dengan koefisien muai suhu 0,004 / oC. Contoh penggunaan tembaga adalah kawat penghantar kabel, fitting lampu, belitar motor listrik, belitan generator dll.
2. Perak
Perak menghasilkan oksidasi dan anti kororsi. Termasuk logam yang memiliki ciri-ciri fisik mengkilap. Contoh penggunaan perak adalah salah satu bahan pendukung panel surya, bahan dasar uang koin, logam solder dll.
3. Aluminium
Aluminium digunakan sebagai atribuit listrik mekanis. Alumunium mempunyai daya hantar sebesar 35 m/Ohm.mm2 sekitar 61,4% dari daya hantar tembaga.
Contoh penggunaan aluminium adalah digunakan pada penghantar jaringan distribusi seperti ACSR (Alumunium Conductor Steel Reinforced), ACAR (Alumunium Conductor Alloy Reinforced), AAAC (All Aluminium Alloy Conductor).
4. Kuningan
Kuningan termasuk bahan konduktor yang umum digunaka pada komponen listrik. Contoh penggunaan kuningan adalah konektor, termial, switch dll.
5. Perunggu
Perunggu terbuat dari campuran tembaga, timbal, aluminium, silikon dan nikel. Contoh penggunaan perunggu adalah bahan medali, bantalan bola, instrumen bedah dll.
6. Besi
Besi termasuk bahan konduktor yang umum digunakan pada konstruksi. Contoh penggunaan besi adalah, besi konstruksi bangunan, peralatan masak, perkakas, bahan bangunan dll.
7. Emas
Emas merupakan konduktor yang memiliki tahanan jenis rendah. Meskipun mahal, namun emas biasa digunakan pada modul GPS, PDA, smart tv dll.
8. Platinum
Platinum merupakan bahan konduktor yang menjadi alternatif dari emas. Platinum memiliki sifat anti korosi sehingga biasa digunakan pada saklar dan kotak kontak.
9. Seng
Seng merupakan bahan konduktor yang didaptkan dari hasil pengolahan tambang yang juga memiliki sifat anti karat. Seng biasa digunakan sebagai bahan pelapis logam lain (galvanisasi).
Contoh Bahan Konduktor Cair
Bahan konduktor cair merupakan suatu bahan yang mudah berubah bentuk mengikuti wadahnya dan memiliki sifat baik dalam menghantarkan listrik. Contoh konduktor cair adalah air raksa dan asam sulfat.
1. Air Raksa
Air raksa termasuk bahan konduktor yang berwujud cair. Air raksa memiliki hambatan jenis sebesar 0,95 Ohm.mm2/m, koefisien suhu 0,00027 /oC. Contoh penggunaan air raksa adalah pengisi cairan termometer, pengisi tabung elektronik, cairan pompa difusi dll.
2. Asam Sulfat
Asam sulfat dengan nama kimia H2SO4 merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Asam sulfat memiliki sifat konduktivitas yang tinggi sehingga membuatnya menjadi bahan konduktor. Contoh penggunaan asam sulfat adalah digunakan sebagai elektrolit penyepuhan logam dan perak.
Contoh Bahan Konduktor Gas
Bahan konduktor gas merupakan suatu bahan yang menyesuaikan bentuk dan memenuhi wadahnya, memiliki sifat baik dalam menghantarkan listrik.
Contoh konduktor berwujud gas adalah Argon, kripton, nion, nitrogen yang biasa digunakan sebagai bahan lampu penerangan.
Baca Juga : Penjelasan Bahan Isolator dan 14 Contohnya
Jadi itulah materi dan pembahasan mengenai bahan konduktor mulai dari pengertian, syarat syarat, jenis, karakteristik dan contoh konduktor.
Post a Comment for "Konduktor : Pengertian, Syarat, Karakteristik dan 15 Contohnya"