12 Jenis Alat Ukur Listrik Beserta Fungsinya
Alat Ukur Listrik - Seorang teknisi listrik (instalatir) harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan keahlian seputar kelistrikan. Nah ketiga hal tersebut ada kaitannya dengan alat alat ukur listrk.
Teknisi listrik harus mengetahui macam-macam alat ukur listrik yang digunakan dalam instalasi listrik dan tentu saja harus tahu bagaimana menggunakannya. Besaran-besaran listrik, seperti tegangan dan arus memiliki alat ukur tersendiri dan berbeda dalam penggunaannya.
Nah berikut ini kami akan membahas tentang macam macam alat ukur listrik beserta fungsinya, jenis jenis alat ukur yang digunakan teknisi listrik.
Macam Macam Alat Ukur Listrik
1. Volt Meter
Volt meter merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur besaran tegangan pada suatu rangkaian. Volt meter lebih sering digunakan oleh teknisi elektronika untuk mengetahui besaran tegangan dalam nilai yang kecil. Berbeda halnya dengan teknisi listrik (instalatir) yang sudah mengetahui bahwa tegangan umum listrik di Indonesia adalah 200 – 220 volt untuk listrik 1 phasa dan 380 – 400 volt untuk listrik 3 phasa.
Adapun cara menggunakan Volt meter adalah dengan memasang secara paralel terminal (+) dan (-) pada rangkaian listrik. Simbol dari tegangan adalah (V) dan satuannya adalah (Volt).
2. Ampere Meter
Ampere meter merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur besaran arus listrik pada suatu rangkaian. Arus listrik disimbolkan dengan (I) dengan satuan (ampere).
Adapun cara menggunakan Ampere meter adalah dengan memasang secara seri terminal (+) dan (-) pada rangkaian listrik.
3. Ohm Meter
Ohm meter merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur besaran tahanan atau hambatan pada suatu rangkaian. Alat ini juga biasa digunakan untuk mengecek sambungan dari satu rangkaian dengan rangkaian lain. Pada umumnya alat ini dilengkapi dengan modul suara (beeb) yang mengindikasikan bahwa rangkaian yang diperiksa ternyata terhubung dengan rangkaian lain.
Penggunaan alat ukur Ohm meter adalah dengan menyentuhkan terminal (+) alat ukur pada satu rangkaian dan menyentuhkan terminal (-) alat ukur pada rangkaian lain. Tahanan (resistansi) disimbolkan dengan (R) dan satuannya Ω (dibaca ohm).
4. Watt Meter
Watt meter merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur daya listrik yang dikomsumsi oleh suatu komponen / beban, misalnya lampu. Daya listrik disimbolkan dengan (P) dan satuannya (watt). Daya menjadi patokan ketika ingin membeli barang elektronik sebab semakin besar daya pada suatu barang elektronik maka semakin banyak penggunaan energi listriknya dan membuat biaya tagihan juga semakin banyak.
5. Multimeter
Multimeter merupakan alat ukur listrik yang multifungsi sebab dapat mengukur besaran arus (I), besaran tegangan (V) dan besaran tahanan (R) pada suatu rangkaian. Multimeter telah menjadi alat ukur wajib bagi para elektrikal karena fungsinya yang begitu banyak. Seperti halnya dengan alat ukur ampere meter, volt meter dan ohm meter, alat ini dilengkapi dengan terminal (+) dan terminal (-).
6. Tang Ampere
Tang Ampere merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur besaran arus listrik pada suatu rangkaian. Fungsinya sama dengan Ampere meter hanya saja penggunaanya yang lebih mudah, yaitu hanya dengan mengalungkan rangkaian listrik maka nilai besaran arus yang terukur akan ditampilkan pada LCD displaynya. Ada sebagian jenis Tang Ampere yang dilengkapi dengan Volt meter di dalamnya namun untuk menggunakannya perlu terminal (+) dan (-).
7. Frekuensi Meter
Frekuensi meter merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur besaran frekuensi listrik pada suatu rangkaian listrik. Penggunaan frekuensi meter bisanya terpasang pada sebuah panel tenaga bersama dengan volt meter dan ampere meter. Perlu kamu ketahui bahwa frekuensi adalah banyaknya gelombang listrik dalam satu detik. Contoh sederhana pengaruh frekuensi adalah lampu yang berekedap kedip sebanyak 50 x dalam satu detik yang perubahannya (kedap-kedip) tidak dapat dilihat oleh mata.
Frekuensi disimbolkan dengan (F) dan satuannya Hertz (H). Nilai Frekuensi di Indonesia sebesar 50 H sedangkan ada banyak negara lain yang menggunakan frekuensi 60 H.
8. Insulation Tester
Insulation Tester murupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur ketahanan isolasi pada suatu penghantar atau peralatan listrik lainnya. Alat ini sangat berguna untuk para elektrikal dalam mendeteksi secara dini keadaan isolasi penghantar atau peralatan lsitrik lainnya. Perlu kamu ketahui bahwa isolasi merupakan suatu bahan anti listrik (isolator) yang membungkus kawat penghantar agar tidak bersentuhan langsung dengan manusia. Dengan adanya isolasi maka manusia atau makhluk hidup tidak akan kesetrum meskipun penghnatar dalam keadaan bertegangan.
9. Oscilloscope (osiloskop)
Oscilloscop (osiloskop) merupakan alat ukur listrik / elektronika yang berfungsi untuk memproyeksikan bentuk sinyal / gelombang listrik dalam bentuk digital agar dapat dilihat dan dipelajari.
10. Lux Meter
Lux meter merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur besaran intensitas cahaya pada suatu ruangan. Alat ini penting bagi teknisi listrik dalam bidang instalasi penerangan sebab alat ini mampu mengukur apakah ruangan tersebut terlalu terang atau redup. Contohnya saja, pada ruangan belajar (kelas) maka perlu intensitas cahaya yang lebih terang dibandingkan kamar mandi.
11. Earth Tester
Earth tester merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur besaran tahanan pada suatu elektroda pentanahan (grounding). Perlu diketahui bahwa tahanan pentanahan yang baik tidak boleh lebih dari 5 ohm (seusai PUIL 2000). Nah untuk memastikan apakah nilai tahanan suatu pentanahan tidak melebihi 5 ohm maka digunakan alat ukur Earth Tester.
Alat ini dilengkapi dengan dua batang elektroda bantu dan tiga terminal. Dua terminal dipasang pada elektroda bantu dan satu terminalnya lagi dipasang pada pentanahan (grounding).
12. LCR Meter
LCR meter merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur besaran kapasitansi, induktansi dan reaktansi. Dari fungsinya, alat ini memuat tiga jenis alat ukur, yaitu L (inductance), R (Resistance), dan C (Capacitance).
Baca Juga : 10 Alat Perlindungan Diri (APD) Teknisi Listrik
Jadi itulah materi tentang macam macam alat ukur listrik beserta fungsinya. Tidak hanya itu dijelaskan juga cara penggunaan alat ukur listrik tersebut. Semoga bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kalian, sekian dan terima kasih.
Post a Comment for "12 Jenis Alat Ukur Listrik Beserta Fungsinya"