Tabel Insulation Class Motor Listrik Dan Penjelasannya
Bagaimana insulation class pada motor listrik? Cara menetukan insulation class pada motor listrik? pengertian insulation class motor listrik? Tabel insulation class motor listrik.
Nah, khusus untuk kelas isolasi (Insulation class) biasanya tertulis dengan huruf A / B / F / H. Huruf–huruf tersebut mewakili daya tahan isolasi terhadap panas yang terjadi pada kawat gulungan (winding) pada motor.
Pengertian Kelas Isolasi atau Insulation Class
Kelas isolasi merupakan pegelompokan isolasi dalam menahan perubahan suhu panas yang terjadi pada kawat gulungan (winding) pada motor. Semakin tinggi nilai ketahanan isolasi terhadap panas maka semakin baik pula untuk kerja motor dalam hal keamanan atau safety.Setiap operator atau orang yang menggunakan motor harus listrik harus memperhatikan kelas isolasi motor yang digunakan, sebab apabila suhu penggunaan motor melewati batas toleransi isolasinya maka akan melelehkan isolasi yang dapat menyebabkan kebocoran arus listrik sehingga membuat motor menjadi rusak.
Berikut keterangan pada tabel kelas isolasi
1. Temperature Tolerance Class merupakan tingkatan kelas isolasi yang diambil dari standar NEMA yang terbagi menjadi empat kelas, yaitu kelas A, B, F dan H.
2. Maximum Operation > Temperature Allowed merupakan suhu maksimum motor saat dioperasikan.
3. Allowed Temperature Rise at Full Load merupakan kenaikan suhu yang dapat ditoleransi oleh motor. Pada bahgian ini dibagi menjadi dua, yaitu 1.0 Service Factor Motor yang berarti motor dapat dioperasikan dengan daya yang tertulis pada Nameplate motor misalnya daya motor tertulis 10 HP maka motor hanya dibolehkan untuk operasikan pada daya maksimum 10 HP tidak boleh lebih.
Penentuan Kelas Isolasi
Dalam menentukan kelas isolasi harus memperhatikan 3 hal berikut ini1. Ambient Temperature
Ambient Temperature atau suhu lingkungan ditetapkan saat motor belum beroperasi dan suhunya sama dengan suhu dilingkungannya. NEMA (National Electrical Manufacture Association) memberi nilai standar suhu lingkungan/ruangan sebesar 40 0C.2. Rise Temperature
Rise Temperature atau kenaikan suhu terjadi saat motor dioperasikan yang menyebabkan kenaikan suhu pada kawat gulungan motor.3. Hot Spot
Hot Spot atau titik terpanas yang terdapat pada gulungan motor.Tabel Kelas Isolasi
Berikut ini merupakan tabel kelas isolasi pada motor listrikBerikut keterangan pada tabel kelas isolasi
1. Temperature Tolerance Class merupakan tingkatan kelas isolasi yang diambil dari standar NEMA yang terbagi menjadi empat kelas, yaitu kelas A, B, F dan H.
2. Maximum Operation > Temperature Allowed merupakan suhu maksimum motor saat dioperasikan.
3. Allowed Temperature Rise at Full Load merupakan kenaikan suhu yang dapat ditoleransi oleh motor. Pada bahgian ini dibagi menjadi dua, yaitu 1.0 Service Factor Motor yang berarti motor dapat dioperasikan dengan daya yang tertulis pada Nameplate motor misalnya daya motor tertulis 10 HP maka motor hanya dibolehkan untuk operasikan pada daya maksimum 10 HP tidak boleh lebih.
Sedangkan untuk 1.15 Service Factor Motor dapat dioperasikan dengan daya nominal dikali 1.15 misalnya daya motor 10 HP maka dapat dioperasikan dengan daya maksimum 10 x 1.15 = 11.5 HP.
Jadi itulah penjelasan inssulation class atau kelas isolasi pada motor beserta dengan tabelnya. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu anda.
Sumber dan referensi :
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2016/12/tabel-dan-penjelasan-mengenai-insulation-class-a-b-f-h.html
https://caraflexi.blogspot.com/2018/10/tabel-insulation-class-motor-listrik.html
https://containercrane.wordpress.com/2009/06/30/insulation-class-pada-motor/
-
Kelas Isolasi atau Insulation Class
1. Insulation Class A
- Temperatur maksimum operasional motor yang diperbolehkan untuk kelas isolasi A adalah 105 oC.
- Kenaikan temperatur pada beban penuh sebesar 60 oC pada service factor motor 1.0.
- Kenaikan temperatur pada beban penuh sebesar 70 oC pada service factor motor 1.15.
- Titik terpanas (hot spot) bertambah sebesar 5 oC.
2. Insulation Class B
- Temepratur maksimum operasional motor yang diperbolehkan untuk kelas isolasi B adalah 130 oC.
- Kenaikan temperatur pada beban penuh sebesar 80 oC pada service factor motor 1.0.
- Kenaikan temperatur pada beban penuh sebesar 90 oC pada service factor motor 1.15.
- Titik terpanas (hot spot) bertambah sebesar 10 oC.
3. Insulation Class F
- Temepratur maksimum operasional motor yang diperbolehkan untuk kelas isolasi A adalah 155 oC.
- Kenaikan temperatur pada beban penuh sebesar 105 oC pada service factor motor 1.0.
- Kenaikan temperatur pada beban penuh sebesar 115 oC pada service factor motor 1.15.
- Titik terpanas (hot spot) bertambah sebesar 10 oC.
4. Insulation Class H
- Temepratur maksimum operasional motor yang diperbolehkan untuk kelas isolasi A adalah 180 oC.
- Kenaikan temperatur pada beban penuh sebesar 125 oC pada service factor motor 1.0.
- Titik terpanas (hot spot) bertambah sebesar 15 oC.
Jadi itulah penjelasan inssulation class atau kelas isolasi pada motor beserta dengan tabelnya. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu anda.
Sumber dan referensi :
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2016/12/tabel-dan-penjelasan-mengenai-insulation-class-a-b-f-h.html
https://caraflexi.blogspot.com/2018/10/tabel-insulation-class-motor-listrik.html
https://containercrane.wordpress.com/2009/06/30/insulation-class-pada-motor/
-
Post a Comment for "Tabel Insulation Class Motor Listrik Dan Penjelasannya"